5 Band Melodic Punk Yang Musti Lo Dengerin Pas Remaja

Image Source: Google

Masa remaja bagi gue #masaindahbangetsekalipisan . Alhamdulillah, di umur 13-18 yang gue lalui penuh warna, penuh dinamika, suka dan duka. Nah dari pengalaman hidup yang penuh warna itulah gue menemukan musik sebagai escape gue. Syukur gue escape gue dulu musik. Mesti ada lagi escape yang gue paling sesali yaitu escape ke video games dan bokep (total waste!!!).

Nah, di masa penuh gejolak emosi tersebut, gue mau sedikit berbagi musik yang gue dengerin kala itu (bahkan masih sampai sekarang but not on daily basis).

Bagi gue musik melodic punk adalah musik paling klop mewakili masa-masa "teenage angst". Karena menurut gue secara lirik dan musik, para musisinya sering berada di spektrum yang sama. Selain itu liriknya biasanya lebih realistis dan disampaikan secara puitis.

Ok, gue gak akan banyak-banyak berbagi, disini gue tulisin lima band melodic punk yang musti lu dengerin pas remaja. Nanti gue kasih mixtape gue, semoga bisa berguna dan memberikan manfaat.

Gue jamin masa remaja lu gak akan basi. Selain itu, kalau lu in the scene lu juga gak bakal buta banget, gak melulu nyebut Blink 182 atau Greenday di tongkrongan.


1. MXPX



Lagu-lagu mereka sering dijadiin referensi pas gue ngeband dulu seperti Chick Magnet, Doing Time, dan coveran mereka seperti OST Scooby Doo. Band asal Bremerton, Washington ini sering diasosiakan dengan 3 orang personilnya Mike Herrera (bass dan vokal), Yuri Ruley (drum) dan Tom Wisniewski (gitar).

Band ini terbentuk Juli 1992. Album pertama mereka Pokinatcha (1994) dibawah label Tooth n Nails Record. Oke info lebih lanjut lu cari sendiri deh di Wiki.

Alasan lo harus dengerin mereka karena band ini terbentuk pas usia mereka masih pada 15 tahun. Yang mana lirik-liriknya gue rasa mewakili jiwa muda mereka kala itu seperti tema-tema cinta monyet, naksir cewek, perundungan yang kerap dialami pelajar dan persahabatan.
Kalau lu denger Doing Time itu bercerita soal sekolah yang membosankan, pelajar yang menginginkan kebebasan dan berusaha mengejar impiannya dengan percaya diri. Selain itu menyiratkan friendship is number one.

"I never did homework after school
did all the things I thought were cool
went out every Friday night
I still do and I'm alright,"

Nah di mixtape gue gak masukin Doing Time, tapi Middle Name. Kepo kan gima lagunya? Nih gue kasih penggalan liriknya

"I'm not your robot or your slave
I won't behave, I'm not your toy
Go on go bury me with self righteousness
I confess, I'm just a boy,"

2. NOFX

The Father of Cali Punk

Ini adalah dewanya band skate, melodic, pop, cali punk. Michael John Burkett atau lebih dikenal Fat Mike adalah ikon di dunia melodic punk. Kalau ngomongin band melodic yang nge-punk banget ya ini dia bandnya. NOFX terbentuk sekitar 1983. Formasi kekinian ada Fat Mike (bass dan vokal), El Hefe (terompet), Eric Melvin (gitar) dan Erik Sandin (drum).

Menurut gue melalui NOFX, wawasan lu akan bertambah dalam melihat fenomena sosial dan budaya di scene punk dan masyarakat. Karena lirik mereka lucu-lucu  tapi berbobot, menyajikan sudut pandang yang biasa dianggap remeh temeh padahal sebetulnya kita perlu tahu dan itu ada dan nyata.

Dan menurut gue ini sangat penting didengerin di usia remaja, sebagai penyeimbang luapan emosi remaja yang fluktuatif. Membawa kembali down to earth dan lebih berpikir lah.

Di mixtape, gue masukin lagu mereka yang paling terkenal dari album Punk In Drublic (1994) Linoleum. Menurut gue masa remaja harus sadar bahwa mereka belum apa-apa dan jalan hidup masih panjang.

Lewat lirik sederhana namun berbobot Linoleum semoga membuka mata, bahwa setelah masa remaja ada masa dewasa muda, 18-23 yang rentan dengan masa pencarian jati diri dan pencarian penghasilan. Lirik Linoleum menggambarkan orang-orang yang dipandang sebelah mata di Amerika sana, seperti pengamen, pengangguran, pengemis dsb yang hidup hanya beralaskan lantai kayu dan terkadang hidup nomad yah... mirip lah kayak lagunya Wak Haji Rhoma, tapi versi punknya. Nah oleh karenanya jangan sia-sia in masa remaja, isi dengan hal-hal positif yang bisa berguna di masa depan.

" Where everything important to me just seems to fall right down my leg
And on the floor
My closest friend linoleum
Linoleum, Supports my head, gives me something to believe,"

3. No Use For A Name



Terbentuk sekitar tahun 1987 dari San Jose, California. Sayang band ini sudah bubar di tahun 2012 setelah sang vokalis Tony Sly meninggal dunia karena komplikasi operasi. Formasi mereka terakhir terdiri dari almarhum Tony Sly (1970-2012) di gitar vokal, Dave Nassie di lead gitar, Matt Riddle di bass guitar dan Rory Koff di drum.

Biasa disingkat Nufan, band ini underated banget. Padahal lagunya bener-bener ngena di hati. Lirik-lirik mereka sering berisikan curhat. Curhat yang menyiratkan bahwa hidup emang gak adil, dan itu realita tapi kita gak sendiri dan kita pasti bisa melewati.

Gue masukin lagu Why Doesn't Anybody Like Me dari album More Betterness (1999). Lagu ini menggambarkan konflik keluarga yang umumnya terjadi dan meradang ketika anak mencapai usia remaja. Keluarga memaksa anak begini begitu, tapi seorang anak khususnya lelaki kadang memiliki pola pikirnya sendiri. Nah padahal komunikasi dan keharmonisan, saling pengertian itu penting di masa-masa ini. Itulah yang coba lagu ini ingin raih.

Oleh karenanya di masa remaja penting untuk sudah mulai menyadari bahwa kita tidak akan pernah hidup sendiri, teman, sahabat, impian, penting tapi selalu ada keluarga, seorang remaja harus mulai belajar dalam bersikap bijak menghadapi itu.

"Why doesn't anybody like me, I don't understand
Why my friends and family left me
At six years old he won't be taught a meaning to this mess
He'll just have to take a guess, and make his own plan
And we'll never see the child that was forced to be a man,"


4. Lagwagon




Ini band yang jujur banget soal kehidupan. Oleh karenanya remaja musti denger nih. Terbentuk 1990 di Goleta, California band ini beranggotakan Joey Cape (vokalis) Chris Flippin (gitar), Joe Raposo (bass), Chris Rest(gitar) dan Dave Raun (drum).

Dengan band ini lo bakal di ajak melihat bahwa realita itu cukup pait lo. Band ini seringkali melalui liriknya menggambarkan orang-orang kalah, orang-orang middle class pemalas, orang-orang yang memiliki karir yang payah (bukan karir top dengan penghasilan tinggi), orang-orang kelas menengah ke bawah di Amerika sana dan orang-orang yang bekerja dengan ijasah SMA bahkan drop out di Amerika.

Selain itu band ini juga suka bercerita soal anak-anak punk hipster, poser yang sotoy soal skena. Padahal baru di skena tapi sotoy. Tapi gak papa semua berproses yang penting humble.

Di mixtape gue masukin lagu Angry Days dari album mereka Duh(1992). Lagu ini menurut gue menggambarkan transformasi dari remaja punk ke dewasa muda yang kebingungan bahwa nyari duit gak gampang tah. Dan perlu diingat masa remaja adalah sebuah fase untuk menjadi dewasa jangan sampai terlena tapi harus tetap enjoy dan fokus.

"Angry youth
MR. Elite
Your older now
Inside your head lives an old scene
MR. Punk
Sad and hating everyone
Your excuse is old
The way you felt has left you hating yourself
Cause everyone is so confused
You never worked for a cent
Self-destructive you pay your debt
Cause you miss another time
When all your friends were still divine
Now all of them have gone or changed
Do you still live in angry days?
Do you still live in angry days?"

5. Descendents


Super Awesome Melodic Punk Gramps

Gue sengaja masukin band paling legendaris terakhir. Descendents band yang ikonnya banyak diparodiin anak-anak hipster instagram tanpa tau artinya. Band yang identik dengan logo karikatur vokalisnya ini terbentuk tahun 1977 di Manhattan Beach, California.

Band yang sekarang isinya opa-opa super cool ini digawangi oleh Milo Aukerman, PhD (vokal), Bill Stevenson (drum), Karl Alvarez (bass) dan Stephen Egerton (gitar). Ada banyak lagu yang gue pengin masukin ke mixtape seperti Myage, Suburban Home, Parents, Cool To Be You I Don't Want To Grow Up. Karena musik mereka smart banget dan lirik-liriknya sarkas cerdas dalam menggambarkan gejolak emosi kawula muda dalam menerjang realita kehidupan. Sehingga usia remaja musti denger ini lagu.

Karena empat lagu sebelumnya kurang lebih isinya sama, di lagu kelima mixtape gue masukin When I Get Old dari album Everything Sux (1996). Ini gue selalu dengerin pas muhasabah diri gue, kemana gue abis ini, cocok banget buat kontemplasi dan merenung soal masa tua kedepan, mau jadi apa dan gimana?

"As I travel through my time
Will I like what I find
What will it be like when I get
What will I be like when I get
What will it be like when I get old"

Ok, buat yang tertarik dengerin mixtape link download nya disini : Melodic Punk Yang Musti Lu Dengerin di Usia Remaja

Komentar

Postingan Populer