Suka Bola, Masih Nganggur? Coba Ngelamar Kerja Jadi Wartawan Olahraga Aja

Atau juga bisa dapat jodoh atlit kayak doski


Oke kali ini gue mau share pengalaman jadi wartawan olahraga. Hal ini karena awal 2019, gue dipindah desk, gue udah gak ngecover agenda nasional ataupun metropolitan. Gue sekarang ditugaskan di desk atau segmen olahraga dan bola.

Gue terdorong untuk bercerita karena gue merasakan hal yang jauh berbeda dari desk gue sebelumnya. Gue harap cerita gue bisa memberikan inspirasi khususnya buat lho lho pada yang hobi olahraga dan bola dan bercita-cita jadi wartawan, itu sih tujuannya.

Jadi, apa yang gue rasakan di desk olahraga dan bola itu adalah Pertama ini tuh desk idaman di kalangan wartawan sendiri. Temen-temen lapangan gue sewaktu masih di news aja bilang "wah enak dong," pas baru tau gue dipindah.

Dari sindiran itu menurut gue karena para wartawan lain tahu, kerja wartawan olahraga dan bola itu pure passion dan hobi. Suka bola? suka olahraga? Gue kira semua orang, khususnya cowok suka bola. Nah di desk olahraga lu bakal merasakan kerja sesuai hobi. Apalagi desk bola, kalau lu ngikutin liga-liga baik itu Eropa, Spanyol, Asia dan Indonesia dari jaman lu SD, dan hapal lika-likunya udah dah, lu gue jamin bakal betah banget di desk ini.

Oia adapun yang berminat karena dulunya mereka suka baca tabloid BOLA, meski mereka sendiri gak bisa main bola. lol.

Wartawan news yang terjebak di news bertahun-tahun adalah sebuah impian mereka ingin pindah ke desk olahraga. Selain olahraga desk lain yang jadi inceran atau pelarian mereka adalah desk travel dan lifestyle. Jarang mau yang pindah ke hiburan terutama yang Gosip ya, karena dianggap receh dan cemen, tidak menunjukan sinyal intelektualitas cuman obral klik bait. hehe. 

Kedua pace kerja yang gak sekenceng berita nasional dan metropolitan.  jadi gini, perlu pembaca ketahui bahwa kerja wartawan news itu gak mudah, adakalanya kalian harus dihadapkan dengan situasi yang memakan waktu seharian dan kalian pun diharuskan paham isu yang sedang berkembang, 25 hours a day, 8 days a week buat job lah kalau kalian mau totalitas. Dan khusus untuk berita, itu ada yang namanya breaking news, seperti peristiwa kecelakaan, OTT KPK, tokoh meninggal dunia dan sebagainya itu dituntut kecepatan yang tinggi. Telat dikit,bisa kena omel editor.

Nah ini gue rasain berbeda di olahraga dan bola. Meskipun ada breaking news, beritanya gak langsung mesti cepet naik dan lu gak ditelponin mulu ama editor.

Suatu hari gue pernah disuruh meliput Gede Persija saat memutuskan keluar dari manajemen. Gila editor nyuruh gue ke lokasi konpersnya mepet banget. Konpers jam 8 gue berangkat dari kantor jam 6. Lokasinya di sekitar Kalibata, gue berangkat dari Kebon Jeruk. Buset jam pulang kantor macet parah dan itu makan waktu lama banget di jalan, gue nyampai Gede udah setengah jalan konpersnya.

Singkat cerita bereslah itu konpers, saat itu emang gue kirim cepet setengah jam usai konpers namun diluar dugaan, berita gue stuck di email karena inbox email kantor kepenuhan. Nah dua jam berlalu korlip gak nelpon gue dan berita kanal lain sudah pada naik, eh taunya selang empat jam kemudian dia baru tanya "San mana berita?" buset ini mah lama betul. Beda ama news, selang 15 menit dari kanal lain aja udah berasa waswas ditelpon editor.

Dan, gue rasa memang sifatnya yang humaniora itu membuat tempo kerjanya lebih adem. Selain itu, narsumnya kebanyakan koperatif dan inspiratif, yaialah wong kebanyakan atlit-atlit berprestasi.

Ya kurleb beginilah usai latihan

Ketiga jauh dari kasus-kasus inhuman, seperti pembunuhan, korupsi dan kriminalitas lain. Untuk kalian ketahui salah satu tantangan wartawan news adalah berhadapan dengan realita-realita sosial yang kadang gak masuk akal. Gue pernah cerita di tulisan sebelumnya bahwa seorang reporter news pagi bisa liputan lalu lintas, siang liputan politik malam peristiwa kriminal. Dan itu terus berulang dalam satu periode tertentu. Bagi gue aktivitas itu menjenuhkan dan gue rasa gue bukan termasuk orang yang mentalnya sekuat polisi bila dihadapkan dengan peristiwa-peristiwa itu.

Beda dengan wartawan bola dan olahraga yang ada bergumul dengan orang-orang berprestasi, tokoh-tokoh penting baik lokal dan internasional yang secara gak langsung ikut memotivasi memberikan energi positif buat kita.

Meskipun terakhir kasus match fixing atau pengaturan skor oleh PSSI menjadi fokus berita, membuat sedikit bersinggungan kembali dengan polisi.

Keempat beda situasi liputan antara liputan kasus kriminal dan liputan seorang atlit yang baru pulang bertanding meskipun kalah. Suasananya cenderung sangat ringan dan menyenangkan saja. Dan memang perkara di bidang politik hukum dan HAM adalah masalah serius jadi ya tensinya beda jauh.

Tempat liputannya pun beda jauh. Sebagai yang pernah turun di news, jalan raya, gang sempit, kantor polisi, pinggiran kali, lokasi bencana, lokasi pembunuhan dan lokasi kecelakaan yang antah berantah  pernah gue alami. Bagaimana horornya, bagaimana seriusnya dan bagaimana ketegangannya dan juga bagaimana malasnya. Bukan berarti di news melulu seperti itu adakalanya liputan ke istana, ke hotel mewah, ke konperensi multinasional dan sebagainya.

Tapi ketika lu di olahraga dan bola, bagian horror itu tereduksi, lu bakal sering liputan ke stadion, gelanggang, dan sebagainya arena-arena olahraga yang mana fun gitu, menyenangkan. Melihat para atlit berjuang, berlatih, dan bertanding langsun secara gratis dan syukur bisa mengenal dekat adalah sebuah keuntungan yang tidak didapat banyak orang.

Kelima bisa lihat pertandingan gratis dan kans keluar negeri yang makin besar. Dari hemat gue ini sih motivasi terbesar mayoritas anak olahraga dan bola. Olahraga dan bola itu tidak akan lepas dengan kompetisi internasional. FIFA, Liga Champions Asia dan Eropa, Olimpiade, Asian Games, SEA Games, Tour de... semua event itu digelar internasional dan pasti bakal dikirim wartawan kesana untuk liputan. Sekarang tim-tim bola itu kan yang terkenal mendunia itu yang di daratan Eropa sana jadi sudah wajib bagi wartawan olahraga dan bola mengetahui bahasa Inggris juga karena peluang mereka bertemu atlit internasional atau main ke luar negeri itu memang besar.


Beda dengan wartawan news, paling banter diundang ikut menteri meninjau daerah tertinggal, meninjau lokasi bencana, meninjau lokasi proyek dan sebagainya jarang banget yang sifatnya ke tempat-tempat yang adem.

Gue pernah ketemu sama seorang wartawan olahraga senior. Dia cerita bahwa alasanya ingin jadi wartawan olahraga ya karena ingin bisa nonton klub favoritnya bertanding secara gratis. Mantap betul ya para pencinta bola ini. 

Gak pernah nyangka bakal ketemu legenda, dari kecil cuman tahu nama doang.

Oke tadi gue tulis enaknya, terus tantangannya apa? Sebenernya kecil lah tantangannya, khususnya kalau lu itu bener-bener fans bola dan olahraga sejati.

Khusus bola itu lu bakal ada kerja shift malam karena lu bakal nonton pertandingan bola yang memang biasanya disiarkan malam hari. Ah ini mah emang rutinitas harian penikmat bola dari jaman jebot jadi buat kalian pecinta bola ini job terbaik buat kalian.

Tetap,ada target jumlah berita. Penargetan berita ini berlaku berbeda di masing-masing situs berita online dan gue salah satu media yang menanamkan target jumlah berita tapi ini pun bukan hal besar karena ketika itu kurang pun jarang banget ditagih editor, dan ini gue udah amati dari masing-masing wartawan, jarang banget ada yang ngeluh "eh gue baru ditelpon editor, dia nanyain ini ini ini, lu bikin nggak," Yang penting proyeksi kelar.

Dari tulisan ini, yang ingin gue sampaikan adalah karir sebagai wartawan olahraga sangat oke buat kalian yang tidak terlalu oke dalam kuliah dan pekerjaan lain tapi suka banget dan hobi banget buat olahraga dan bola, khususnya bola. Dari pada kalian lulus kuliah capek ngelamar kerja kesana-sini jadi MT, ODP dan sebagainya belum keterima juga, coba deh ngelamar jadi wartawan olahraga, siapa tahu ada rejekinya. Dan gue pernah tulis di tulisan sebelumnya "TERTARIK JADI WARTAWAN DI ERA DIGITAL ? INI PENGALAMANKU" bahwa kerja wartawan adalah profesi terbuka artinya menerima dari berbagai jurusan kuliah, all major, jadi peluangnya cukup baik buat fresh graduate ataupun yang sudah ingin pindah jalur karir.

Oke sekian sharingnya, semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan Populer