Ospek Tingkat Perguruan Tinggi, bleh!



Tahun ajaran baru 2013 -2014 bentar lagi nih...

Sengaja saya mau nge - post tentang pengalaman saya sebagai mahasiswa baru 2012 kemarin.

Sebagai seorang mahasiswa yang mengenyang pendidikkan di Indonesia, di perguruan tinggi manapun pasti akan menjumpai yang namanya ospek, dan variant osek sendiri bermacam - macam, jangankan beda perguruan tinggi beda fakultas aja, jenis dan lama waktu ospeknya berbeda - beda. di perguruan tinggi tempat saya belajar berbeda beda jenis ospeknya antara jurusan satu dan lainnya dan fakultas satu dan lainnya, kalo dimisalkan level 1 - 10 jurusan saya termasuk level 5 . hhe

Pada umumnya mahasiswa baru dihadapkan dengan tiga rangkaian ospek, yang pertama ospek tingkat universitas, ini sih ane bilang cuma orientasi doang, orang cuma satu hari yang pasti gak ngefek apa - apa, oia proses ini biasa disebut pmbu (penerimaan mahasiswa baru universitas) kalo dikampus ane, karena sifatnya sakral atau gimana gitu, acaranya sampai bisa di streaming di internet juga sob. yang kedua ospek tingkat fakultas osepk tingkat fakultas sendiri biasanya dimulai dengan orientasi atau biasa disebut penerimaan mahasiswa baru fakultas (pmbf) kalo di kampus ane, ini sih oke gak ada adegan marah - marahannya baru setelah itu beres proses eksekusi seniorpun di mulai. haha. 

Sepengalaman ane nih, ospek itu seneng - seneng aje walaupun dibentak - bentak, cuma satu yang bikin bete yaitu waktu keluar duit buat nyiapin perlengkapan buat ospeknya sob. oke udah dua tahap kelewat tinggal satu lagi yaitu ospek tingkat jurusan gak beda jauh sama ospek tingkat fakultas cuma kalo di tingkat jurusan kita bisa lebih deket ma senior, emang itulah tujuannya.

Tapi yang slalu jadi pertanyaan ane kenapa sih proses ospek tuh selalu gitu? apa gak sayang sama waktu dan dana yang terbuang? terus apa gak cape sama tradisi bentak - bentakkan? terus kenapa kita gak mencontoh negara maju di luar sana yang sama sekali nggak menerapkan ospek seperti di Indonesia?

Sebenarnya nih ospek tuh subtansinya oke banget, cuma penyampaiannya yang gak oke, kalo memang perkenalan terhadap kampus kenapa gak orientasi aja selama beberapa hari tapi diusahakan intense lewat sistem seminar atau sistem pengenalan yang lebih interaktif gitu...soalnya menurut ane ospek yang telah ane alami dan mungkin sebagian mahasiswa lain alami ni terlalu hedon dengan buang - buang waktu ma biaya. bayangin aja sob 2 bulan hampir ke 3 bulan ane ospek...

Sebuah kritikkan dari pandangan subyektif saya. ospek yang sekarang ada lebih banyak sisi negatif daripada positifnya. misalnya setelah ospek diharapkan mahasiswa dapat akrab dan lebih mengenal elemen - elemen di jurusannya, tapi pada kenyataannya hanya sebagian kecil mahasiswa yang bisa begitu, sebagian besar merasa segan, takut bahkan trauma. belum lagi peserta yang ditargetkan mengikuti kegiatan ospek ini, yang semakin hari semakin sedikit karena dogma ospek sendiri yang sudah dinilai negatif oleh peserta, bayangkan aja di Indonesia, masuk smp diospek, masuk sma diospek, sekarang kuliahpun diospek jenuh - lah yang ada. 

Memang ospek yang lama itu merupakan proker dari BEM, HMJ dsb, bla, bla, dalam upaya mengkader mahasiswa baru untuk lebih mengenal jurusan, fakultas dan universitas dari si maba a.k.a mahasiswa baru itu sendiri bagus sih, cuma disayangkan cara lawas dan kuno masih diaplikasikan sampai sekarang seperti halnya hukum yang berlaku di Indonesia sendiri, makanya sebagian besar mandul.

Mahasiswa dituntut inovatif seharusnya ada pengubahan dalam ritual ini, hal saya tulis ini pasti akan kalian alami wahai maba, selama ospek pasti kalian akan menjadi seorang pemberontak akan sistem hanya yang kuat yang dapat merubah sistem dan yang lemah hanya akan terseret sistem.

Kepada pemerintah dan dinas terkait pendidikkan, apakah kalian pernah berpikir tentang apa yang saya tulis ini? jika iya, tindakkan apa yang seharusnya diambil (oleh kalian ) untuk merubah sistem lawas ini?

Komentar

Postingan Populer