Mengenang sosok komikus Mohammad Ramlan

ilustrasi karya Mang Olan
Tulisan ini saya dedikasikan untuk mengenang seorang yang belum lama saya berkenalan dengan dia tetapi kisahnya sungguh sangat menginspirasi saya. Mungkin juga akan menginspirasi kalian jika kalian pernah memiliki kesempatan ngobrol dengan dia, atau setidaknya membaca tulisan saya di blog ini, ya saya harap demikian.

Dia bernama Mohammad Ramlan, nama yang umum bagi sosok yang tidak biasa, kalo kamus saya menyebutnya dengan spesial. Singkat cerita saya tau beliau, karena pernah dipertemukan dalam sebuah persiapan acara eksibisi artwork di Bandung.
Kami memanggil beliau dengan sebutan Mang Olan. Singkat cerita saat itu sore menjelang malam acara rapat dengan berbagai komunitas dan pengelola gedung telah selesai. Tinggalah kami geng ilustrator metal dan grup komikus kawakan Bandung yang menyempatkan waktu utk ngobrol dan berkelakar.

saya sejujurnya kurang begitu ingat jelas apa yang kami obrolkan waktu itu, karena begitu banyaknya topik pembicaraan dari A-Z dunia ilustrasi lokal hingga internasional dari merk pensil hingga event artwork yang akan diselenggarakan selanjutnya. sungguh malam yang letih tapi seru. dalam kesempatan itu ada sejumlah artis / komikus lokal yang prestasinya sangat membanggakan di  kancah Internasional. Mereka-mereka ini diantaranya Mr. Rudy Ao, Mamang Iqbal Qboy/ Mamang Yusuf Idris, dan salah satu diantara mereka adalah Mamang Olan/ Mang Olan/ Mohammad Ramlan.
disela-sela obrolan yang ngalor ngidul dan ditemani kopi juga angin malam itu, cerita pengalaman hidup Mang Olan memberi warna tersendiri pada obrolan.

Saya ingat beliau memulai menceritakan pengalaman ia ketika memulai karir di dunia artwork atau ilustrasi. Ia bilang kalian generasi muda harus semangat, karena dia saja baru mulai menekuni gambar ketika usianya sudah hampir menginjak kepala lima. waktu itu yang jadi penyemangat beliau adalah keluarganya. Mang Olan bercerita bahwa selepas kuliah hingga usia hampir 50 tahun hidupnya serabutan. Ia bahkan sempat harus menjadi penerima zakat di lingkungan RT nya. Belum lagi ia mengidap sakit stroke ringan di usianya itu. Namun tetap ia tidak pernah menyerah untuk berusaha menghidupi keluarga. Satu saat Mang Olan terkena stroke yang mengakibatkan ia paralyzed dan tidak bisa berjalan kecuali hanya menggerakan tangannya saja. Mungkin sudah suratan takdir semangat Mang Olan untuk bekerja ditanggapi oleh Mang Yusuf Idris yang sudah lebih dahulu terjun di dunia Ilustrasi Komik. Dari sana Mang Yusuf Idris mengajari mang Olan dari titik nol untuk menggambar. Memang bakat gambar sudah ada sebelumnya di diri Mang Olan, hanya saja karena terkait urusan agama dunia gambar sudah lama Mang Olan tinggalkan. Mang Olan ingat dulu ketika muda ada ustads yang mengatakan bahwa menggambar adalah haram hukumnya karena sifatnya amenyerupai sifat penciptaan mahluk oleh yang Maha Kuasa. Dari situlah akhirnya mang Olan melupakan dunia gambar dan berusaha beralih ke profesi lain.

Singkat cerita setelah di dera stroke, dan hanya bisa menggerakan tangan untuk menggambar, mang Olan memberanikan konsultasi dengan saudaranya yang juga ustadz tentang hukum menggambar dalam Islam. Tak lepas dalam ikhtiar itu, ia sembari berdoa bahwa niatnya hanya ingin menafkahi keluarga dan dengan segala kondisi yang ia alami waktu itu menggambar ilustrasilah yang ia hanya bisa lakukan.

Akhirnya sambil waktu berjalan Mang Olan di usia senjanya memberanikan diri berkarir di dunia ilustrasi dibantu dan dibimbing oleh Mang Yusuf Idris. Dalam prosesnya ia bercerita bahwa dulu membeli sebuah pensil dan selembar kertas hvs saja dia tidak mampu. Ia akan terpaksa memakai satu kertas berulang-ulang sampai kertas sudah tidak bisa terpakai lagi.
Dan perjalanan masih panjang, kesuksesan tidak langsung menyambut Mang Olan. Pernah satu ketika ia patah arang karena dengan kondisinya yg stroke ia rasa tidak mampu untuk menggambar lagi.belum lagi masalah ekonomi yang sedang dihadapi keluarga saat itu. Ia pun meminta diberi waktu 2 bulan kepada keluarga dan Mang Yusuf Idris, bila dua bulan masih belum bagus menggambar maka sudah tinggalkan saja. Dan dua bulan pun selesai, Mang Olan pun masih belum bisa menggambar ilustrasi dengan baik. Tapi disitu Mang yusuf Idris tidak pernah berhenti menyemangati Mang Olan, dia terus berusaha membujuk Mang Olan agar terus melatih tangannya untuk menggambar. Mang Yusuf Idris disini benar-benar menjalankan fungsinya sebagai sahabat. Ada satu hal yang membuat Mang Yusuf IDris yakin dengan Mang Olan karena dari waktu ke waktu Mang Olan menggambar, Mang Yusuf Idris melihat ada progress disana, meskipun sedikit, tapi pasti. Progress yang sedikit inilah yang akan sia-sia jika dilepas. berdasarkan keyakinan inilah Mang Yusuf Idris berani membantu Mang Olan. dan singkat cerita akhirnya Mang Olan berhasil melalui proses itu dan berhasil masuk menjadi salah satu komikus handal dari Kota Bandung.

Hal yang saya pribadi kagumi dari sosok Mang Olan adalah sifatnya yang gigih tetapi juga pasrah dengan ketentuan ilahi. sifat seperti ini saya akui adalah hal yang tidak biasa karena pasti akan berat sekali rasanya. Dibutuhkan khusnudzan, kesabaran, keikhlasan yang mana tidak semua orang akan mampu. Belum lagi ada aspek yang harus melibatkan keluarga. Selain itu perjuangannya sebagai ilustrator komik dimulai diusia yang tidak lagi muda ditambah juga mengalami sakit yang cukup berat. Sungguh saya yakin tidak semua orang bakal mampu seperti Mang Olan.

Kisah mang Olan ini sudah dari dulu ingin saya ceritakan ke khalayak, cuman memang selalu terlindas oleh waktu. Bahkan dulu saya sempat chat dengan beliau ingin mewawancara beliau dan memasukan kisah inspiratifnya ke dalam blog ini. Mungkin memang bukan jodohnya pada akhirnya beliau sudah lebih dulu berpulang menghadap yang Maha Kuasa pada Minggu 17 Desember 2017.

Tulisan ini memang tidak sebagus karya gambarmu mang. tapi semoga semangat yang kau tebarkan bisa dirasakan oleh semua orang.

Semoga bagi warga net yang sempat berkunjung dan memabca artikel ini bisa mendapatkan semangat yang sama dalam berjuang mengarungi kehidupan ini.

Selamat jalan Mang Olan.




Ps: Disini saya lampirkan foto saat kami ngobrol bareng dan beberapa artwork ilustrasi karya beliau.
Foto kami ketika ngobrol di selepas meeting rencana pameran waktu itu






Komentar

Postingan Populer