Gini, Kalau Mau Cepet Lulus Garap Skripsi
sumber: Google Image |
Masa-masa kita menimba ilmu dari SD, SMP, SMA bila beruntung kuliah. Ya, kuliah terutama, memang masa-masa yang menyenangkan. Penuh kebebasan, keriangan, keingintahuan, keberanian, kebersamaan, keakraban dan sebagainya silakan tambahkan sendiri.
Menyenangkan saat hari-hari itu kita jalani, bersama kawan dan sahabat sepergumulan. Tapi percayalah masa-masa menyenangkan itu akan lebih manis ketika menjadi kenangan yang mewarnai hidup lepas tahapan itu usai.
Beberapa hari ini, almamater sedang diharu birukan oleh meninggalnya dua orang mahasiswa tingkat akhir dalam tempo waktu yang berdekatan. Beberapa media menyebut keduanya meninggal dengan cara bunuh diri diduga akibat skripsi yang tak kunjung usai.
Adalah hal itu jua yang mendorong gue ingin menuliskan sesuatu terkait skripsi. Menyelesaikan skripsi, gue akui bukanlah hal mudah. Dalam blog gue ini pun sebelumnya pernah gue tuliskan bagaimana hectic-nya pengalaman gue dalam merampungkan kewajiban terakhir seorang mahasiswa.
Keluh kesah, perasaan ketidakjelasan dan kekhawatiran rasanya sudah menjadi santapan harian saat merampungkan skripsi. Namun tidak semua melulu soal duka, tawa dan suka cita pun terkadang ikut mewarnai.
Dalam hal ini gue ingin bilang buat teman-teman mahasiswa yang tengah merampungkan skripsi ataupun tugas akhir jangan putus asa. Jangan menyerah. Percayalah kamu pasti bisa.
Jikalau sewaktu saat kalian sampai di perempatan keragu-raguan, ingatlah orang tua kalian, betapa banyak jasa mereka untuk membuat kita sampai di titik bangku kuliah. Bagaimana upaya mereka menyekolahkan kita untuk bisa melihat anaknya mengenakan toga di hari wisudanya Bagaimana mereka berharap anaknya bahagia selepas mereka berusaha sekuat tenaganya. Ingatlah itu semua.
Dan yang paling penting ingatlah Tuhan. Bagaimana dengan kuasanya kita diberikan kesempatan untuk mengeyam kursi pendidikan yang tidak semua pemuda seusia bisa mendudukinya.
Jujur, selama gue skripsi dua hal itu yang gue tanamkan paling utama di hati gue, sebagai motivasi gue untuk bisa lulus. Bahkan dua hal itu yang gue pegang sampai saat ini ketika gue down.
Ridhollah fi ridhol walidain. Jadikan momen skripsi momen mendekatkan diri kepada keluarga dan Tuhan.
Oh iya, bila belajar dari pengalaman, gue termasuk mahasiswa yang lulus agak lama. Gue lulus di semester 10 bila biasanya mahasiswa tepat waktu lulus di semester delapan.
Mungkin sebagai bahan intropeksi bagi kita semua bahwa menyelesaikan skripsi tidaklah pasti waktu selesainya, bisa cepat bisa lambat. Oleh karena itu penting diingat untuk mempersiapkan diri sedini mungkin untuk siap dengan segala kemungkinan terburuk.
Sebab gue merasakan sebagai mahasiswa yang sedikit lebih lama dalam merampungkan skripsi, gue merasakan pressure tambahan, diluar kesulitan pengerjaan skripsi dalam konteks akademik. Ya pressure mental karena usia yang semakin tua, masa kuliah yang semakin panjang, kesendirian dan kesepian karena ditinggal sahabat satu angkatan yang lebih dahulu lulus serta materi/ finansial membengkak karena harus keluar ongkos lebih.
Dengan kondisi seperti itu gue yakin kemampuan masing-masing individu dalam mengatasi situasi berbeda-beda. Di sini gue ingin mengutip kata-kata seorang sahabat yang gue sering jadikan tauladan dalam bersikap, bahwa jangan kajongjonan (terlena) dengan pergaulan kampus. Karena faktanya memang kebanyakan yang lulus lama atau skripsi lama adalah mahasiswa yang terlena dengan pergaulan di kampus. Sehingga diharapkan menjadi perhatian bagi kita semua bahwa keseriusan adalah hal yang penting dalam merampungkan skripsi. Hal-hal yang kurang penting sebisa mungkin dihapuskan dari kehidupan kita selama kita mennyelesaikan skripsi.
Hal itu yang gue rasakan, gue termasuk mahasiswa yang kurang serius semasa kuliah. Meski demikian alhamdulillah selama kuliah gue mencoba selalu menyibukan diri dengan aktivitas organisasi yang bener-bener organisasi bukan klub atau kepanitian sehingga gue rasa lebih membentuk mental gue secara nalar, agama dan akhlak. Dan gue rasa cukup membantu gue dalam mengatasi skripsi.
Ah, iya ketika mengerjakan skripsi yang stuck mahasiswa biasanya mencari pelarian, escape, kalau jaman gue dulu pas di kampus pelariannya masih simpel kalau gak game PES, DOTA 2 soalnya hp android belom secanggih sekarang jarang terlena scroll ig atau main pubg atau mobile legend. kalau gak ya ke temen. Tapi temen lambat laun susah mulai ketemu masing-masing dengan kesibukan skripsinya masing-masing.
Eh tapi ada juga sih yang escapenya ke aktivitas seperti naik gunung dan nongkrong-nongkrong gak jelas di sekre. Tapi tujuannya buat lari dari skripsi bukan untuk rehat lantas bertolak.
Akhirnya dengan semua aktivitas individual itu mendorong mahasiswa terjebak dengan kesendirian selanjutnya kesepian dan hilang arah. Nah kalau terjebak gini gue saranin sih lu segerea kembali mendekatkan diri kepada Tuhan YME, kepada keluarga, terus jalin silaturahmi ke dosen pembimbing, kembali bulatkan tekad untuk merampungkan skripsi.
Jangan sekali-kali diniatkan lari dari skripsi, percayalah ketika skripsi lu beres di luar sana masih banyak hal yang lebih besar dari skripsi.
Banyak hal di luar sana yang menunggu untuk kalian eksplor, resapi, taklukan lebih dari skripsi dan itu menunggu kalian disana, diluar sana.
Oia sedikit tips dari dosen pembimbing gue yang gue ingat terkait mayoritas problem yang dihadapi mahasiswa saat skripsi. Mahasiswa tidak paham terkait metodologi penelitian. Mahasiswa tidak benar-benar paham terkait fungsinya sebagai akademisi. Sebagai terpelajar yang tugasnya melakukan penelitian menggunakan kaidah-kaidah akademik. Dosen gue menekankan supaya mahasiswa memahami betul apa itu metodologi penelitian, apa permasalahan, apa isu, kuasai isu, temukan tujuan, rumuskan simpulan.
Semoga tulisan ini bisa membantu kalian wahai pejuang skripsi, percayalah selepas kalian mengalahkan skripsi, takdir besar menanti kalian wahai kaum terpelajar !
Komentar
Posting Komentar