Curhat : Penggunaan Teknologi WIFI dan Smartphone yang Salah Asuhan



Well, tulisan ini terilhami saat w sedang belanja di salah satu supermarket, gatel banget pengen nulis tentang masalah yang satu ini karena sepele sih tapi kalo dipikir ulang cukup bisa bikin kesel gak ketulungan.

Jadi gini ceritanya suatu hari w lagi belanja nih ya di sebuah supermarket terkenal di Kota Bandung, nah pas lagi asik belanja, tetiba w lupa apa barang titipan nyokap yang harus w beli. So,langsung w ambil hp kan buat nelfon, biar murah dan irit nelfonnya pake kuota internet, nah pas w mu nelfon w kaget kok sinyal internet hp w hilang di dalam supermarket, gue pikir lagi bad signal, akhirnya karena gak bisa pake internet w akhirnya nelfon pake pulsa regular dan habislah tuh 5000 rupiah dari total 10000. hehehe. Singkat cerita beres lah belanja hari itu.
Masih di minggu yang sama di hari yang berbeda w masih belanja lagi tp di supermarket yang berbeda, ini skalanya supermarket grosir. Kejadiannya sama w lupa akhirnya terpaksa nelfon nyokap... dan biasa via internet supaya lebih murah tapi ternyata sinyal internet di dalam supermarket itu gak ada juga. dari kejadian tadi gue langsung yakin bahwa di dalam gedung supermarket pasti ada wifi blocker atau apalah itu dan sejenisnya. Karena w sebelumnya pernah kerja juga di retail (dulu pas masih jaman hp nokia) w yakin tujuannya secara langsung dan tidak langung supaya adanya peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan dalam melayani konsumen supermarket. Karena dengan meniadakan fungsi internet/koneksi wifi di area dalam supermarket akan meminimalisir tingkat penggunaan smartphone yang mana bisa menjadi sebuah pengalihan fokus dalam bekerja, ujung-ujungnya pada tadi peningkatan kinerja dan fokus.

Mengingat hal ini w jadi keingetan saat w kuliah dulu, ada salah satu dosen yang memiliki cara mengajar cukup strict, meski dosen itu tidak killer ya. Salah satu aturan yang ia buat dikelasnya adalah tidur diperbolehkan bagi mahasiswa, ini ia lakukan dengan anggapan dasar bahwa yang namnya mahasiswa tidak mungkin hanya kuliah saja pasti ada kegiatan lain yang berdampak mahasiswa tidak fit atau lelah sehingga itu manusiawai untuk tidur. Namun perlu diketahui hal yang tidak boleh dilakukan mahasiswa adalah mengobrol di kelas dan main handphone di kelas. Dan kalo ada ketahuan main hp beuh, sanksi langsung diketok cuy, keluar kelas doi detik itu juga. So, pertanyaan nya kenapa doi buat peraturan demikian? karena kalo mahasiswa ngobrol atau main hp otomatis akan mengganggu mahasiswa lain disekitarnya yang berdampak pada berkurangnya fokus mahasiswa sehingga daya serap ilmu pun menjadi berkurang, yang mana berdampak pada terbuangnya waktu yang sia-sia dari sisi si pengaja, pada akhirnya banyak pihak yang dirugikan. berbeda dengan tidur yang mungkin tertinggal paling hanya mahasiswa yang tertidur tadi tidak akan berdampak pada mahasiswa disekitarnya kecuali dia ngorok. haha.
gambar diambil dari Google Image
Oke bila dikaitkan dengan headline maka apa sih yang sebenernya w ingin keluhkan..? ialah pemerintah yang main hp ketika rapat baik dengan tersedianya wifi di ruang rapat tersebut atau tidak, semuanya bikin w kesel. Gak kesel gimana coba tiap w liat klo ada tv lagi nyiarin anggota DPR lagi rapat ada aja yang usil tuh main hape, enjoy banget gak merhatiin temennya yang lagi ngutarain pendapat, fokus bro fokus.... ini rapat setingkat nasional euy yang dibawa kepentingan umat, orang banyak... maneh digaji malah main hp doang... mana ada bisa maneh fokus sama naskah dan apa yang temen maneh obrolin... njir sumpah kesel banget urang. Kalo menurut w seharusnya ketika masuk ruang rapat hp masing-masing anggota dewan/pejabat itu dimatikan minimal jangan diaktifinlah internetnya, kedua biasakan agar fokus pada naskah yang akan dibahas dan memperhatikan kawannya yang sedang berbicara, ini basic banget sih tapi kalo lupa basic gimana kedepannya iya kan? ketiga rapat sekelas rapat pleno, rapat pembahasan RUU, dsb, itu bukan rapat-rapat biasa cuy, sangat mungkin diintervensi secara tidak langsung melalui pesan yang dikirim ketika rapat sedang berlangsung dan itu memungkinkan terjadinya perubahan pada hasil akhir, kalo dari perspektif agenda setting, kita nggak pernah tahu siapa sebenernya people yang benar-benar punya power ini.
tapi merujuk padapengalaman di kelas dan di supermarket tadi bahwa fokus dan kinerja itu akan jauh lebih sinergis dan baik bila memang si fokus di tempat kerja/beraktivitas itu tidak terbagi, apalagi dengan hal yang sepele seperti notifikasi pos di FB, Twitter dan IG, atau sekedar membaca headline media online yang nyinyir gak jelas.
Gambar diambil dari Google Image

Pada akhirnya w cuman pengen bilang bahwa bijaksanalah menggunakan sesuatu karena w yakin mereka itu tahu tapi suka gakmau tau dan pura-pura tidak tahu, fokuslah jangan main hap terus, mau dibawa kemana NKRI kalo yang mengemudi negaranya aja gagal fokus saat merumus. okay sekian dulu yess ciaoo belaaa

Komentar

Postingan Populer